Alhamdulillaahirobbil'alamiin...
Batik Pring Mas resmi meluncurkan blognya.
Berbekal semangat dan keciintaan kami pada batik Indonesia, kami bermaksud dan senantiasa bercita-cita untuk menjaga dan melestarikan batik sebagai warisan dunia tak benda yang berasal dari Indonesia.
Riwayat singkat Batik Pring Mas (kami belum menyebutnya sebagai sejarah karena belum cukup data :) ) adalah bermula dari sekian lama masyarakat Desa Papringan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas, sebagian besar kaum perempuannya memiliki kegiatan membatik untuk mengisi waktu luangnya dalam menjalankan perannya mengurus rumahtangga dan membantu suami bertani. selain mengisi waktu luang, kegiatan membatik juga sedikit banyak membbantu pendapatan keluarga.
Berpuluh tahun lalu, hingga sekarang para pembatik Papringan hanya berperan sebagai pengobeng (buruh batik) dari para pengusaha batik dari Sokaraja dan berbagai daerah lain. Mereka memola mori, atau mengisi mori yang telah dibatik sebelimnya (selengkapnya bisa dibaca pada proses membatik). mereka menerima upah perlembar kain yang mereka batik. Jerih payah mereka dihargai hanya sampai pada selesainya kain dibatik. tanpa ada penghargaan terhadap karya seni, ataupun harga jual kain batik itu nantinya.
Pada 2010, Desa Papringan menerima salah satu program dari PNPM yaitu PLPBK (Penataan Lingkungan dan Pemukiman Berbasis Kelompok) yang salah satu posnya adalah pengembangan batik. Fokus dari pengembangan batik ini adalah untuk menjadikan Papringan sebagai sentra industri batik, meningkatkan kemandirian para pembatik agar mampu berproduksi sampai tuntas menghasilkan kain batik, tidak lagi sebagai buruh batik bagi daerah lain. Dibentuklah sebuah Kelompok Swadaya Masyarakat Batik Pring Mas yang beranggotakan seluruh pembatik yang ada di Desa Papringan.
Pada 2013, Bank Indonesia merangkul Batik Pring Mas untuk lebih kuat lagi dan profesionan dengan mengadakan keu masigiatan Penguatan dan Pelatihan UMKM Kelompok Batik Pring Mas. s.elama Juni 2013 kami dilatih dari mulai manajemen organisasi, kewirausahaan, administrasi keuangan, design motif, proses produksi, pewarnaan, sampai dengan pemasaran. Puncak acaranya adalah pada perayaan HUT ke-60 Bank Indonesia yang dirayakan di RRI Purwokerto, Sabtu, 29 Juni 2013. Dari acara ini Batik Pring Mas mulai dikenal masyarakat luas.
Sebagai sebuah organisasi yang baru mulai berjalan, tentu masih banyak kekurangan kami dalam berbagai hal. semoga pihak-pihak terkait, terutama Pemkab Banyumas memberi perhatian lebih untuk pengembangan organisasi kami nantinya baik berupa dukungan sarana dan prasrana, peningkatan SDM, maupun pemasaran.
Semoga Allah SWT meridhoi dan memudahkan langkah kami, langkah kita dalam melestarikan Batik Indonesia. Salam #CintaBatikIndonesia ! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar